"KOMUNITAS PECINTA SEJARAH KOTA TUA"

Rabu, 29 Juni 2011

Voetbal Bond di Batavia


Dalam konteks final Piala Dunia 2010, dimana Tim Orange melaju ke babak final, ada baiknya kita sedikit menengok tentang voetbal di Batavia. Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam.jadi pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain sepak bola, bangsa Eropa termasuk Belanda, memperkenalkan olahraga lain seperti kasti, bola tangan, renang, tennis, hoki, dll. Hanya saja semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Ajdi sangat eksklusif. Alhasil sepak bola paling disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkanya.
Lapangan Singa ( Lapangan Banteng ) menjadi saksi dimana orang Belanda sering menggelar pertandingan panca lomba ( vyfkam ) dan tienkam ( dasa lomba ). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi – tangsi militer paling sering bertanding mereka kemudian membentuk Bond sepak bola atau perku
mpulan sepak bola. Dari bond – bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond – bond serupa.
Dari bond – bond itu kemudian terbentuk Nederlansch Indische Voetbal Bond ( NIVB ) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlansch Indische Voetbal Unie ( NIVU ). Sampai tahun 1929 NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Demikian Zeffry Alkatiri berkisah dalam Pasar Gambir, Komik Cina dan Es Shanghai.
Bond Cina menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Sedangkan bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
Zeffry menyebutkan, pada tahun 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra ( VIJ ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta ( persidja ) pada tahun 1925. pada 19 April 1930 Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI ) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogjakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di jalan Biak, Roxy, Jakpus.
( Pradaningrum Mijarto )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar