"KOMUNITAS PECINTA SEJARAH KOTA TUA"

Sabtu, 18 Juni 2011

Barang Hilang Pasti Ditemukan

Pasti tidak sedikit orang yang pernah mengalami ketinggalan barang di angkutan kota, taksi, ataupun di warung tempat biasa ngupi – ngupi. Sering kali, jika tersadar telah meninggalkan barang secara tak sengaja di suatu tempat, kita hanya bisa “ pasrah “ karena umumnya barang itu tidak akan kembali.

Jangankan barang – barang kecil seperti dompet atau tas, barang – barang besar seperti motor bahkan mobil, pun belum tentu kembali walaupun si pemilik telah melaporkanya kepada yang berwajib dan telah bertahun – tahun menunggu ( semoga yang terakhir tidak terjadi pada anda, tapi saya pernah mengalaminya, hik… hik… ) namun, hal ini tidak berlaku di Batavia ( Betawi ) atau sekarang dikenal dengan nama Jakarta.

Dimuat dalam Koran Sin Po edisi Bulan Oktober 1928. dua Bulan lalu, ada seorang belanda di Matraman telah kehilangan kotak rokoknya di tengah jalan. Bukan sembarang kotak rokok lho… tapi itu adalah kotak rokok yang terbuat dari emas sehingga merupakan barang berharga ( nilainya sekitar f.450 ). Sesaat setelah kehilangan, dia segera melaporkanya ke polisi dan memberitahu kepada seantero pegadaian agar “ menjaga “ tempat rokoknya yang mahal itu.

Tidak lama berselang, ada seorang sopir taksi Oesin namanya, hendak menggadaikan kotak rokok emas yang sama dengan kotak rokok kepunyaan si Belanda Matraman. Maka polisi segera menahanya, dan dari penyelidikan diketahui bahwa kotak rokok emas itu memang kepunyaan si Belanda Matraman yang tertinggal di dalam taksi miliknya.

Akhirnya, oleh Landraad, Oesin dijatuhi hukuman 8 bulan penjara karena dianggap bersalah telah memungut barang milik orang lain namun tidak segera mengembalikan kepada pemiliknya atau menyerahkan barang itu kepada polisi.

Selain Oesin, Landraad itu juga menjatuhi hukuman 6 bulan penjara kepada seorang penduduk Cipete yang telah menemukan dompet berisi uang disebuah warung kopi. Dompet itu yang sebelumnya diakui miliknya, ternyata milik seorang haji ( Sin Po, 3 Oktober 1928 )

Hmm… seandainya saja kejadian yang saja alami terjadi pada tahun 1928, pasti dalam hitungan Bulan mobil saya yang hilang itu sudah kembali, saying di tahun itu, jangankan punya mobil, lahirpun belum! Jadi sampai saat ini ( setelah lebih dari 5 tahun ) agaknya saya masih harus terus menunggu dan hanya bisa berharap.

( Lily Utami )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar