"KOMUNITAS PECINTA SEJARAH KOTA TUA"

Sabtu, 18 Juni 2011

Koleksi Pertama Museum Nasional

Pada 24 April sekelompok cendekiawan dan kolektor bangsa Belanda di Indonesia mendirikan sebuah lembaga ilmu pengetahuan. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Badan swasta ini bertujuan memajukan penelitian dalam bidang kebudayaan dan keilmuan. Tanggal itu lalu ditetapkan sebagai hari kelahiran Museum Nasional.

Berbagai koleksi benda masa lampau di sumbangkan ke lembaga ini. Dalam beberapa tahun saja terkumpul benda – benda prasejarah, benda – benda arkeologi, keramik asing, dan koleksi – koleksi lain. Koleksi prasejarah yang pertama dimiliki Museum Nasional adalah sebuah kapak batu berukuran 43 cm x 3 cm. kapak ini berasal dari daerah Ciparay, Bandung mungkin merupakan hadiah dari seorang kepala desa.

Koleksi arkeologi yang pertama dimiliki Museum Nasional berupa arca Syiwa Trisirah. Syiwa merupakan salah satu dewa terpenting dari Trimurti. Arca Sywa Trisirah terbuat dari batu. Tempat penemuanya tidak diketahui pasti, hanya dikatakan di Pekalongan ( Jawa Tengah ). Kemungkinan merupakan bagian dari sebuah candi, karena di Jawa Tengah bertebaran candi, baik yang utuh maupun reruntuhan.

Piring adalah merupakan koleksi pertama yang dimiliki Seksi Koleksi Keramik Museum Nasional. Sayang, asal – usul piring berdiameter 38cm ini belum diketahui. Namun berdasarkan penelitian keramolohgi diperkirakan piring tersebut berasal dari abad ke – 12 hingga ke – 14. pemilik pertama piring tersebut adalah Orsoy de Flinnes, seorang kolektor keramik. Sebagian besar koleksi keramik di Museum Nasional merupakan sumbangan pribadi Orsoy de Flinnes.

Anyaman daun nipan dalam bentuk tutup kepala merupakan koleksi pertama dari Seksi Etnografi. Koleksi ini berasal dari Mentawai, Sumatera Barat, berukuran panjang 120 cm dan lebar 58 cm. koleksi ini dicatat pertama kali oleh GW de Rruyn.

Koleksi Seksi Relik Sejarah yang pertama kali adalah tempayan tanah liat. Pada bagian badanya terdapat ragam hias tumbuh – tumbuhan. Tempayan ini digunakan sebagai wadah air. Sedangkan koleksi Seksi Geografi yang pertama adalah peta Keraton Majapahit, hasil rekonstruksi dari kitab Nagarakretagama. Peta ini berukuran panjang 60,5 cm dan lebar 54,5 cm dengan skala 1:10.000.

Kalau pada awalnya, yakni tahun 1778, Museum Nasional hanya memiliki sedikit koleksi, kini jumlah koleksinya mencapai 150.000.

( Djulianto susantio, pemerhati sejarah dan budaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar