konsep mistik Betawi dipengaruhi oleh Kebudayaan Jawa dan sedikit China. Konsep makhluk halus, atau masyarakat Betawi biasanya menyebutnya setan, amat menakutkan bagi anak – anak. Ada berbagai jenis setan dalam dunia anak – anak Betawi. Ada setan longga – longga yang tubuhnya tinggi besar. Setan ini tidak senang melihat anak – anak yang tidur sembarangan.
Ada kelongwewe, setan berwujud perempuan yang payudaranya sebesar bantal. Setan ini suka menyembunyikan anak – anak yang tidur di kolong tempat tidur.
Ada setan kicik, yang selain suka mencuri uang juga suka menjilati kaki anak – anak yang tidur tanpa mencuci kaki.
Sementara dalam siklus kehidupan kewanitaan dikenal ada setan yang suka menggangu wanita hamil. Setan ini disebut kuntilanak. Karena itu wanita hamil sering dianjurkan memakai penajem ( semacam alat penangkal ), misalnya pisau lipat atau gunting kecil yang digantung dileher seperti aksesoris.
Kuntilanak diyakini suka berayun – ayun di pohon yang rimbun. Karena itu batang pohon yang rimbun yang tumbuh dipekarangan dipantek dengan paku besar.
Untuk menghormati keberadaan para makhluk halus itu, para orang tua zaman dahulu menganjurkan agar bila terpaksa membuang air kecil di bawah pohon jangan asal mengucur saja. Tetapi, harus meminta izin dengan mengucapkan kalimat “ numpang – numpang “. Kalau tidak, bisa berakibat tidak baik.
Makhluk halus yang merasa terganggu dengan orang yang membuang air kecil sembarangan itu bisa marah, yakni dengan merasuki orang itu. Oarng itu menjadi kesurupan, suka mengamuk dan meracau. Jika sudah begini, tiga atau empat orang tak akan mampu menenangkanya. Maka jasa “orang pintar “diminta. Tempoe doloe, hamper setiap kampong memiliki “orang pintar“ yang dapat mengusir setan.
Orang yang kesurupan dipegang urat nadi tangan atau pergelangan kakinya. Sebelumnya bagian tubuh diolesi bangle atau bawang putih. Bagian tubuh yang dipegang “ orang pintar “ itu konon ada biji batunya sebesar biji kacang hijau. orang pintar akan memijit – mijit biji kacang hijau itu. Akibatnya, orang yang kesurupan berteriak – teriak dan minta maaf.
Biasanya, sebelum minta maaf dan pergi, makhluk halus yang merasuki itu akan menerangkan sebab – sebab dia merasuk kedalam tubuh orang yang kesurupan itu. Dan sebelum ia pergi, setan itu akan mengajukan syarat yang harus dipenuhi oleh keluarga korban yang kesurupan. Misalnya, minta disediakan kopi atau rokok yang disenangi setan itu. Setelah permintaan dipenuhi barulah setan itu pergi meninggalkan raga si korban.
( Asep Setiawan, pemerhati bdaya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar