Jumat, 01 Juli 2011
Baron von Imhoff, Orang Jerman di VOC
Di kota Leer, Jerman Utara, pada tanggal 8 Agustus tahun 1705 lahir Gustav Wilhelm Baron von Imhoff. Sejak muda von Imhoff sudah tertarik pada negeri – negeri nan jauh diseberang khatulistiwa. Kedekatanya dengan Belanda mempengaruhi pandanganya terhadap dunia. Cita – cita von Imhoff melanglang buana terwujud ketika dia menjadi pejabat VOC.
VOC banyak merekrut pemuda asal Jerman. Bahkan yang istimewa Voc juga merekrut orang Skotlandia, Polandia, Swis, dan Perancis. Dalam aturan memang jelas dikatakan, siapa saja orang Eropa boleh menajdi pegawai VOC. Pada tahun 1725 von Imhoff berangkat ke Batavia.
Di sinilah karis von Imhoff bermula. Di Batavia dia menikah dengan puteri mantan Gubernur Jenderal Huysman van der Hille. Karena perkawinan itu, dia menjadi lebih terpandang di kalangan bangsawan Belanda. Pada tahun 1730 dia diangkat sebagai inspektur pelabuhan. Pada tahun 1736 dia menajdi Gubernur Ceylon, yang juga dibawah kekuasaan VOC. Pada tahun 1738 von Imhoff dipindahkan lagi ke Batavia sebagai anggota Dewan Hindia.
Pada tahun 1740 dibawah Gubernur Jenderal Adrian Valckenier terjadi huru – hara yang dalam peristiwa sejarah dikenal sebagai “ pembantaian orang – orang Tionghoa di Batavia “ . akibatnya pemerintah Belanda mengganti Valckenier dengan von Imhoff. Sebagai Gubernur Jenderal, von Imhoff mendapat kuasa penuh untuk melakukan reformasi dalam tubuh VOC.
Pada tahun 1741, menurut Rudiger Siebert dari Radio Suara Jerman Deutsche Welle, von Imhoff membuat memorandum untuk VOC yang membahas masalah kondisi VOC, yakni bagaimana memperbaiki dan mempertahankan kekuasaan VOC. Ketika itu VOC telah menjadi badan yang bobrok karena ulah para pejabatnya.
Kondisi Batavia juga semakin kotor. Menurut von Imhoff, tidak masuk akal kalau Batavia dibangun seperti kota di Belanda dengan banyak kanal atau sungai. Hal itu dipandangnya hanya menjadi sarang nyamuk dan benih penyakit lain. Imhoff lalu mencari daerah pedalaman yang lebih sehat. Pada tahun 1745 dia memerintahkan pembangunan tempat kediaman yang dinamakan Buitenzorg atau ‘ tanpa kesusahan ‘. Lokasinya di bagian utara Kebun Raya Bogor sekarang.
Di Batavia selain menentang korupsi von Imhoff mendirikan sekolah kelautan atau Akademie de marine dan tempat pendidikan untuk masyarakat luas. Dia juga membuka sekolah Seminari. Namun untuk membersihkan VOC, dia sudah terlambat. Pada tahun 1750 von Imhoff meninggal. Hanya jejaknya masih tertinggal di Batavia, yaitu batu nisanya di Museum Wayang dan tempat kediamanya sebelum menjadi Gubernur Jenderal yang sekarang dikenal sebagai Toko Merah.
( Djulianto Susantio, pemerhati sejarah dan budaya )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar