"KOMUNITAS PECINTA SEJARAH KOTA TUA"

Sabtu, 10 September 2011

Wisata Sejarah Tempo Dulu

Ternyata berwisata mengunjungi tempat – tempat bersejarah sudah dilakukan sejak dulu. Buktinya dalam Koran Bintang Betawi edisi Juli tahun 1902 terdapat artikel yang mengajak para pembaca dan pendatang untuk jalan – jalan mengunjungi tempat atau bangunan – bangunan bersejarah di Betawi yang ada pada masa itu.
Rute perjalanan juga diberikan untuk memudahkan menyusuri kota. Mau tau kemana saja wisata sejarah kota Betawi dilakukan pada tahun 1902 ?? ini dia :
Perjalanan pertama dimulai dari Petja Koelit kuburanya Pieter Erbeveld, dimana terdapat sebuah tugu peringatan dengan tengkorak kepala Piter yang telah ditancapkan sebuah tombak dan ada sebuah prasasti di bawahnya. Konon Peter adalah satu kepala penyamun yang sudah dihukum robek badanya oleh empat ekor kuda maka itu tempat tersebut dikasih nama Petja Koelit.
Dari ini tempat baek pergi ke jembatan Senti, dimana ada satu gereja besar bernama The Portugeesche Buitenkerk yang umurnya ada lebih 200 tahun, sebab ini gereja mulai dibuka di hari minggu tanggal 23 Oktober 1695, dengan pemberkatan oleh pendeta Theodorus Zas. Dari sini terus ke Kali Besar dimana ada banyak rumah dari tempo dahulu kala yang sekarang dibikin toko.
Dari Kali Besar baik berjalan mudik ke Mangga Besar dimana ada satu gardu papan yang umurnya sudah lebih dari 100 tahun, ke Kebon Jeruk dimana ada satu masjid umurnya lebiuh dari 200 tahun, dank e Molenvliet Kulon depan kampong Jawa, dimana ada satu rumah bekas istananya satu Gouverneur Generaal di tempo dulu kala.
Penghabisan baik datang di kantor Palaes di Weltevreden dimana boleh mendapat liat gambar – gambar Gouverneur Generaal dari yang pertama hingga gouverneur Generaal yang baru berangkat, tapi siapa suka datang melihat sekalian jenis yang ada di wartakan di atas, musti datang di hari Minggu dengan senang boleh diperiksa apa yang ingin dilihat. Kalau hendak dateng ke kantor Palaes, baik kasih tahu dulu pada tuan Beerhorst yang jaga kantor itu. ( Bintang Betawi, Juli 1902 )
Kalau kita telusuri saat ini, beberapa tempat bersejarah tersebut ada yang sudah tidak ada, berpindah tempat, atau tidak dapat lagi dikunjungi. Namun ada juga yang keberadaanya masih dapat kita jumpai, seperti Kampung Pecah Kulit yang berada di jalan Pangeran Jayakarta, The Portugeesche Buitenkerk yang lebih dikenal dengan Gereja Sion, dan Masjid Kebon Jeruk.

( Lily Utami, pemerhati social dan budaya )

1 komentar: