"KOMUNITAS PECINTA SEJARAH KOTA TUA"

Sabtu, 10 September 2011

Riwayat Olimo



Bila naik bus Transjakarta dari atau menuju ke halte Jakarta Kota, nama halte Olimo selalu disebut. Letaknya tak jauh dari kawasaan Glodok atau Manggabesar. Sejak lama memang nama Olimo Sudah Populer ditelinga masyarakat. Sopir – sopir angkutan umum pasti mengenal nama ini. Olimo, Bagaimana riwayatnya?..
Nama Olimo berasal dari nama perusahaan Belanda NV Olimo yang berdiri pada tahun 1914. perusahaan ini bergerak di bidang otomotif, antara lain mengimpor aksesori, suku cadang, minyak pelumas, dan vernis. Dalam iklan – iklan media cetak tahun 1940-an, nama NV Olimo masih populer. Kantor pusat perusahaan ini berlamat di 121 Molenvliet Oost. Sementara kantor cabangnya yang lumayan besar terdapat di bandung, Surabaya, dan medan.
Kala itu nama Olimo hampir selalu dihubungkan dengan kalangan berduit. Mungkin bisa dimaklumi karena hanya orang – orang kaya yang mampu memiliki mototr dan mobil. Lokasi Olimo disisi Sungai Ciliwung yang ramai, menjadikan namanya tidak lepas dari ingatan. Kini lokasi NV Olimo berada di belokan Jalan Hayam Wuruk ke arah Jalan Manggabesar.
Pesatnya perdagangan menjadikan Olimo semakin memudar perananya. Pada tahun 1970-an sempat berubah menjadi PT. Olimo, namun akhirnya tidak bisa menghindar dari ketatnya persaingan bisnis. Akhirnya pada tahun 1990-an gedung Olimo dibongkar, berganti menjadi gedung bank. Hanya namanya tetap melegenda, mungkin tetap bertahan sepanjang masa.
Berbagai usaha atau kantor kemudian banyak memakai nama Olimo. Yang lumayan terkenal adalah Bubur Olimo. Rumah makan ini menjual bubur ayam. Keberadaanya dikawasan itu termasuk langgeng karena mampu bertahan hingga kini. Bubur Olimo yang semula dikenal sebagai bubur hostes, berdiri sejak 1950-an. Saat ini ditangani oleh generasi ketiga.
Disebut bubur hostes karena ketika itu ( tahun 1970-an ), bisnis hiburan malam termasuk night club dan kasino, marak di Jakarta. Pengunjung night club dan kasino sering makan bubur ayam ditemani para hostes ( pramuria ). Karena citra hostes kurang bagus namun populer, jadilah nama itu yang dipakai. Selain rumah makan, beberapa perusahaan memakai nama Olimo, diantaranya biro jasa, perumahan, and kantor pengacara

( Djulianto Susantio, pemerhati sejarah dan budaya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar