"KOMUNITAS PECINTA SEJARAH KOTA TUA"

Sabtu, 10 September 2011

Kapiten Cina



Ketika VOC menduduki Batavia pada tahun 1619, ada kurang lebih 400 orang Cina yang hidup disana. Jumlah ini meningkat jadi 800 orang pada tahun berikutnya. Ketika Jan Pieterszoon Coen ditunjuk sebagai Gubernur, dia dia memutuskan untuk menunjuk seorang kapiten ( kapten ) yang menjadi pemimpin mereka untuk menyelesaikan masalah – masalah kecil dalam kelompoknya.

Kapiten yang pertama ini adalah Souw Beng Kong, yang kemudian menajdi teman baik Coen. Tugas kapiten Cina adalah menangani administrasi bagi penduduk Cina yang akan keluar, menetap atau akan menikah, selain itu mereka juga menangani masalah kejahatan, pesta – pesta dan izin – izin.

Tugas lain yang penting adalah menangani berbagai macam pajak, misalnya : Pajak jalinan rambut panjang, Pajak kuku panjang ( menandakan orang kaya yang sanai ), Pajak judi dan candu ( Alwi Shahab, 2001 )
Pelantikan seorang kapiten diadakan sangat meriah. Tahun 1685 merupakan puncak sejarah dari berbagai upacara ini, menurut deskripsi Hoetink, calon kapiten ke kantor Kotapraja dalam sebuah tandu yang dipikul oleh delapan orang dan di dahului ratusan budak yang membawa bendera serta lentera serta ratusan orang Cina yang membawa lambang – lambang kekuasaanya. Setiba di kantor Kotapraja, keputusan Gubernur Jenderal mengenai pengangkatanya dibacakan di depan umum dan terdengarlah dentuman meriam ( Myra Sidharta, 1994 ).

Jabatan Kapiten Cina, dengan kekuasaanya yang besar, memang merupakan posisi prestisius hingga mereka akan melakukan berbagai cara untuk melakukanya, antara lain : menjamu para pegawai Kompeni dengan minuman – minuman keras dirumahnya, juga menyuap dengan memberikan recognitiegeld ( uang yang dibayar setiap tahun sebagai pengakuan atas hak ).

Bahkan pernah ada orang Cina yang berjanji akan memberikan tanah diluar kota kepada anggota pemerintahan Cranssen ( 1812 ). Memang pangkat perwira bisa memberi kehormatan dan kekayaan, karena dari pemasukan judi dan candu sebesar 45 ribu Ryksdealders (Rds )/tahun, perwira Cina mendapat 15 ribu Rds/tahun ( Ensiklopedi Jakarta, Jakarta.co.id ). Namun seiring perkembangan jaman, peran dan kekuasaan Kapiten Cina perlahan – lahan mulai memudar.

( Lily Utami, pemerhati social dan budaya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar