"KOMUNITAS PECINTA SEJARAH KOTA TUA"

Minggu, 13 Mei 2012

Mbah Dukun Zama Belanda

Kehadiran orang Belanda ke Indonesia yang semula hanya untuk berdagang lalu menjadi penguasa, sangat mempengaruhi kebudayaan serta gaya hidup orang Indonesia. Salah satunya adalah tumbuhnya budaya Indis. Suburnya budaya ini, pada awalnya di dukung oleh kebiasaan hidup membujang para pejabat Belanda ( karena saat itu ada larangan membawa isteri dan mendatangkan perempuan ke Hindia Belanda ).

 Hal ini mendorong para lelaki Belanda menikahi penduduk setempat. Maka, terjadilah percampuran darah yang melahirkan anak-anak campuran serta menumbuhkan budaya dan gaya hidup Belanda Pribumi. Yang disebut budaya Indis ( Djoko Soekiman, 2011 ). Termasuk dalam budaya ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang khas Indonesia namun dilakukan oleh orang asing ( Belanda ), seperti : sering mandi, mengunyah sirih, berjudi kartu Cina, mengkonsumsi jamu, percayac guna-guna juga berkonsultasi dengan dukun ( Susan Blackburn, 2011 ).

 Seperti kejadian menarik yang terjadi di Batavia pada akhir awal abad 20 lalu. Ketika isteri seorang pegawai dari Volkslectuur kehilangan perhiasan yang disimpan di dalam koper yang tidak terkunci. Perempuan itu menghubungi dukun untuk menemukan perhiasan yang hilang. Namun petunjuk dari dukun tidak menghasilkan. Perhiasan tetap tidak dapat ditemukan. Ternyata, meskipun pemerintah Hindia Belanda berusaha dengan keras untuk menghilangkan Budaya Indis, karena dianggap sebagai gaya hidup yang terlalu pribumi, nyatanya kebudayaan ini tidak serta merta langsung menghilang dalam kehidupan masyarakat Batavia.

 ( Lily Utami, pemerhati kebudayaan dan sejarah )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar